Edi Londo dan Edi Londo, Orang Indo Magelang dalam bidikan TEMPO
Oleh : Bagus Priyana
Keduanya bernama sapaan yang sama, Edi Londo karena memiliki wajah yang mirip wong Londo (Belanda). Itu karena mereka memiliki darah Indo. Keduanya sama2 memiliki kesamaan hobi, mengendarai sepeda motor legendaris dari Amerika, Harley Davidson.
Yang satu bernama Edi Sumardiman (90) yang lahir dari pasangan Sumardiman & Elizabeth Ani Vanhatten. Sumardiman jatuh cinta kala bertemu dengan Ani di sebuah tukang cukur di Jl. Pastoeran (kini Jl. Yos Sudarso) Kota Magelang.
Yang satunya bernama Jan Pieters Eddy Thomson alias Edi Susilo (70) yang lahir dari pasangan Lorensius Suhadi, seorang tentara BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan Emiliana Francisca alias Siti Aminah. Emiliana Francisca merupakan wanita Indo yang lahir dari pasangan Gerardus Pardoen (seorang tentara KNIL) dan Kipoek dari Gombong.
Keduanya berdarah Indo, yang satu generasi ke 1 yang kedua generasi ke 2. Keduanya memiliki kisah hidup yang nyaris sama. Kesamaannya generasi di atasnya memilih tetap tinggal di Magelang, tidak eksodus ke Belanda kala masa bersiap antara tahun 1945-1949.
Keduanya bertempat tinggal berdekatan, masih 1 kelurahan yakni di kelurahan Magelang. Yang satu di Kampung Botton Nambangan dan yang satunya di Kampung Tulung. Dan saya tinggal di kampung di antara kedua kampung tersebut.
Mereka 'sumringah' saat saya tunjukkan majalah Tempo yang memuat kisah hidup mereka. Mereka tak menyangka bahwa kisah hidupnya menjadi sebuah sajian artikel yang menarik untuk dibaca.
Kisah hidup mereka telah ditulis oleh majalah ternama Indonesia itu di edisi 6-13 feb 2022 lalu. Berikut link majalah tersebut.
https://majalah.tempo.co/read/selingan/165462/mengapa-banyak-warga-indo-dan-tentara-knil-memilih-indonesia
No comments:
Post a Comment