.... berani menjalani kehidupan, adalah sebuah konsekuensi untuk ikut membangun sebuah peradaban yang lebih bertanggung jawab ...
06 October 2009
Aku Mencintai Kehidupan
Cobalah luangkan waktu sehabis menghadap Penguasa Alam di waktu subuh dengan berjalan-jalan di lingkungan sekitar kita. Lepaslah alas kaki, biarkanlah kaki telanjang menginjak bumi. Ajaklah orang yang kita sayangi, untuk menghirup udara pagi, mendengarkan kicauan burung apabila alam disekitar masih berdiri dengan kokoh tumbuh-tumbuhan tempat dimana berbagai burung-burung memelihara eksistensinya. Rasakan kesejukan embun membasahi kaki telanjang kita, rasakan pijatan bumi memijit syaraf-syaraf telapak kaki. Tarik nafas dalam-dalam dan rasakan aliran udara segar mengisi lorong-lorong pernafasan kita, biarkan oksigen yang masih murni menari-nari dalam paru-paru kita. Pandanglah alam yang begitu bersahaja memberikan kepada kita kesejukan jiwa, tanpa ada pamrih, semua makluk diberi kesegaran, tanpa ada perbedaan, tanpa ada pilih kasih, semua mendapat porsi yang sama.
Gerakkan tubuh agar kehangatan menjalar diseluruh pori-pori sendi kehidupan kita. Angkat bahu, gerakkan kaki, berjalanlah pelan-pelan, lambaikan tangan dan tataplah hijau daun dan rerumputan. Sentuhlah embun diatas dedaunan, kemudian nikmati dingin air embun yang memberi kehidupan bagi makluk yang singgah mencicipinya. Lenturkan tangan mengikuti arah kaki melangkah, seraplah oksigen alam sebanyak mungkin dalam tubuh kita.
Berpikirlah jernih dalam menghadapi kerasnya kehidupan, ikutilah kehendak alam dan jangan menentang kehendak alam. Hidup terasa sangat indah apabila kita menjalaninya sesuai dengan ”hukum alam (sunatulloh)”. Jangan perkosa alam dengan nafsu, karena ketika alam sudah marah, tidak ada satu maklukpun yang mampu menghadapinya.
Lestarikan alam untuk kehidupan sekarang dan generasi sesudah kita. Aku sangat mencintai kehidupan. Aku sangat merindukan indahnya kehidupan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment