.... berani menjalani kehidupan, adalah sebuah konsekuensi untuk ikut membangun sebuah peradaban yang lebih bertanggung jawab ...
22 September 2009
Dituntut Sejarah Untuk Bisa Nulis
Merenung di Bulan Ramadhan 1430 H "Apa yang Bisa Aku Perbuat untuk Agama yang Aku Anut,
Bangsa dimana Aku Menjadi Bagian Didalamnya dan Negara yang Aku Menjadi Warga Negaranya".
Berbagai Pemikiran Muncul Ketika Aku Rebahan Disamping Istriku. Beragam Dialog dengan Istri, Baik Hal yang Remeh Temeh, berlanjut Masalah Keuangan Keluarga, Cerita Tetangga, Obrolan Seputar Ramadhan dan Idul Fitri 1430 H, Halal Bi Halal Kantor, hingga Membahas Masalah Keagamaan.
Dalam Lelap Tidurku, Pikiranku Masih Berputar-Putar mengenai "Apa yang Bisa Aku Lakukan", Hingga Tak Terasa Pagi Menjelang.
Dalam Bening Pagi, Sambil Minum Kopi Hangat yang Disajikan Istriku, Aku Baca Surat Kabar Mingguan "Minggu Pagi", Sebuah Surat Kabar Terbitan Setiap Minggu yang Sudah Menjadi Bagian Bacaan Wajib Dalam Hidupku. Motonya yang "Enteng dan Berisi" Memang Benar-Benar Mudah Dicerna dan Isinya Masalah-Masalah yang Cukup Berat Namun Dikemas dengan Tulisan yang Sederhana.
Siang Mengantar Istriku untuk Beli "Tanda Empati" Buat Keponakan yang Akan Melangsungkan Pernikahan 4 Syawal 1430 H, Berupa Celana dan Baju di Pusat Pertokoan Kota Magelang.
Pulangnya Jalan-Jalan di Pecinan Kota Magelang dan Mampir di Toko Buku. Beli Sebuah Buku, yang Menjadi Inspirasi untuk Segera Mungkin Menulis.
Malamnya Kelabakan karena Harddisk Laptop Udah Penuh, tinggal 155 MB, Sangat Takut Tidak Bisa Mengabadikan Momen Paling Bersejarah Hari Pernikahan Keponakan.
Masih Ditambah SD Card dalam Kamera Digital yang Sudah Penuh, CD Installer Kodak yang Entah Ngumpet Kemana dan Dicari Kemana-Kemana Nggak Ketemu. Timbul Ide Pikiran untuk Transfer File Laptop Dititipkan ke Hardisk Komputer Kantor, Namun Butuh Lama untuk Transfer dan Ekstra Tenaga Pikiran karena Besok pagi Sudah Kemas-Kemas Persiapan ke Bandongan, Magelang dilanjutkan Jam Tujuh Pagi Berangkat Menuju Purworejo, karena Jam Sebelas Dilaksanakan Ijab Kabul.
Ambil Jalan Pintas Harus Beli SD Card Kamera Digital 2 GB. Jam Delapan Malam Ider-Ider Kota Magelang ke Toko-Toko Elektronik. Banyak Toko yang Masih Tutup karena Lebaran. Namun, Alhamdulillah, ada Satu Toko di Jalan Tentara Pelajar, Kota Magelang Masih Buka dan Jual SD Card. Maha Besar Alloh SWT, Satu Masalah Sudah Terpecahkan.
Jam Sembilan Malam Aku Pelototin Layar Laptop dan Aku Kuatkan Semangat Untuk Bisa Menulis.
Ternyata Menulis itu Tidak Mudah, Perlu Kesabaran dan Banyak Tekan "Backspace" untuk Satu Paragraf.
...................... Ach, Ternyata Sudah Jam 00.45 WIB, Tak Terasa Udah Hampir Empat Jam di Depan Layar Laptop. Perlu Energi Ekstra, Untuk Bisa Menulis dan Aku Yakin Inilah Awal dari Sebuah Semangat untuk Memberikan "Sesuatu" untuk Agama dan Bangsaku.
...................... Tak Tik Tak Tik Tak Tik, Nulis Ditemani Winamp.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Good job friend
ReplyDeletenice
ReplyDelete