MAGELANG TEMPO DOELOE:
DUNIA KULINER DI RUMAH MAKAN DI MAGELANG TAHUN 1980-1990
DUNIA KULINER DI RUMAH MAKAN DI MAGELANG TAHUN 1980-1990
Berbicara tentang kuliner, urusan lidah dan perut ini seolah takkan ada habisnya. Tentu saja hal ini tidak dapat dipisahkan dari keseharian manusia. Bukan sekadar untuk pemuas hasrat lidah dan memenuhi rongga perut saja, tetapi kuliner di kalangan tertentu menjadi simbol prestisius dan gaya hidup.
Membahas dunia kuliner khususnya di rumah makan dan restoran di Kota Magelang di era 1980-1990 teramat menarik. Bukan hanya di era itu makin marak dunia kuliner tersebut, tetapi juga di masa ini merupakan masa peralihan pembangunan di wilayah kota Magelang.
Membahas dunia kuliner khususnya di rumah makan dan restoran di Kota Magelang di era 1980-1990 teramat menarik. Bukan hanya di era itu makin marak dunia kuliner tersebut, tetapi juga di masa ini merupakan masa peralihan pembangunan di wilayah kota Magelang.
Lalu seperti apa dunia kuliner di rumah makan di era itu?
Bagi anda yang berumur di atas 40 tahun pasti akan ingat dengan Rumah Makan 'PANCA RIA' yang beralamat di Jl. Akhmad Yani 160 Menowo. Berada tepat di persimpangan jalan antara Jl. Pahlawan dan jalan raya ke Semarang dan ke kota.
Rumah makan ini menyajikan menu yakni fried chicken alias ayam goreng, yang mana di era itu belum populer yang namanya KFC, meski sajiannya mungkin saja berbeda. Bahkan Panca Ria mempopulerkan diri sebagai rumah makan penyaji ayam goreng khas Magelang.
Tak hanya itu, di Panca Ria terhidang nasi goreng, gado-gado, sop ayam, bakso, dan melayani nasi ayam doos jika ada pesanan untuk di luar. Juga menerima pesanan khusus seperti untuk resepsi pernikahan dan ulang tahun. Sayangnya, di pertengahan tahun 1990-an rumah makan ini gulung tikar.
Rumah makan ini menyajikan menu yakni fried chicken alias ayam goreng, yang mana di era itu belum populer yang namanya KFC, meski sajiannya mungkin saja berbeda. Bahkan Panca Ria mempopulerkan diri sebagai rumah makan penyaji ayam goreng khas Magelang.
Tak hanya itu, di Panca Ria terhidang nasi goreng, gado-gado, sop ayam, bakso, dan melayani nasi ayam doos jika ada pesanan untuk di luar. Juga menerima pesanan khusus seperti untuk resepsi pernikahan dan ulang tahun. Sayangnya, di pertengahan tahun 1990-an rumah makan ini gulung tikar.
Di ruas jalan ini agak selatan, tepatnya di Jl. Akhmad Yani 94, terdapat RM LARAS HATI dengan berbagai menu masakan yang nikmat. Selain itu juga menerima pesanan untuk pesta perkawinan dan ulang tahun.
Di barat Pecinan tepatnya di Jl. Daha no. 1 terdapat Rumah Makan 'PANCORAN' dengan sajian masakan Indonesia dan Tionghoa. Rumah makan ini masih eksis hingga kini.
Agak ke barat lagi terdapat Rumah Makan 'ASIA' di Jl. Jenggolo 21 dengan sajian masakan yang komplit, yakni menu Indonesia, China dan Eropa. Menu masakan Indonesia yang terkenal di rumah makan ini adalah ayam goreng 'Asia Djojo' dan jeroan sapinya yang dijamin membuat ketagihan para penikmatnya.
Agak ke barat lagi terdapat Rumah Makan 'ASIA' di Jl. Jenggolo 21 dengan sajian masakan yang komplit, yakni menu Indonesia, China dan Eropa. Menu masakan Indonesia yang terkenal di rumah makan ini adalah ayam goreng 'Asia Djojo' dan jeroan sapinya yang dijamin membuat ketagihan para penikmatnya.
Di timur Pecinan, yakni Jl. Majapahit 27 terdapat rumah makan 'TIP TOP' yang menyajikan menu unggulan yaitu gudeg dan ayam goreng. Gudegnya sangat nikmat dan begitu memikat lidah para penikmatnya. Selanjutnya rumah makan ini pindah di Jl. Tentara Pelajar Bayeman hingga kini.
Agak ke selatan tepatnya di Jl. Sriwijaya no. 6 terdapat Warung Makan & Es 'MURNI' dengan menu andalan yakni nasi dos, es cream dan es lilin untuk kematian. Karena makin banyaknya pelanggan, rumah makan ini pindah ke timur dekat dengan Bogeman. Dan yang makin menarik, sajian menu esnya makin beragam, lezat dan menggoyang lidah penikmatnya.
Di timur Klenteng Liong Hok Bio Jl. Pemuda kawasan Pecinan terdapat Hotel & Restoran 'Kho A Bwan', yang mana bagian belakangnya merupakan sebuah hotel dengan nama yang sama. Jadi jika ada tamu hotel yang bermalam bisa sekaligus menikmati sajian kulinernya.
Tetapi restoran ini juga terbuka bagi pengunjung dari luar yang ingin menikmati makanan di restoran ini. Kini 'Kho A Bwan' menjadi Hotel Mutiara.
Tetapi restoran ini juga terbuka bagi pengunjung dari luar yang ingin menikmati makanan di restoran ini. Kini 'Kho A Bwan' menjadi Hotel Mutiara.
Seratus meter di selatannya, 'Holland Bakery & Ice Cream Parlour' membuka gerai di Jl. Pemuda 23. Menu aneka roti dan es tersaji komplit untuk para penikmat kuliner. Toko roti dengan logo kincir angin khas Belanda ini terbilang lengkap dalam menyajikan produk rotinya. Masyarakat bisa memilih menu sesuai dengan yang diinginkan. Meski cuma menjual roti sebagai produk utamanya, tetapi pengunjung bisa membeli dan menikmati secara langsung di toko ini karena disediakan meja kursi makan.
Di ruas jalan yang sama, tepatnya di Jl. Pemuda 70, RM 'GAJAH MADA' menyajikan menu spesifik rumah makan ini, yaitu babi panggang dan ayam panggang Gajah Mada. Cita rasanya luar biasa dan istimewa bagi penikmatnya, tentu saja sajiannya untuk kalangan non muslim. Gajah Mada melayani pesanan untuk resepsi pernikahan, ulang tahun dan catering. Sayang sekali, Gajah Mada sudah tutup.
Sumber:
- Kota Magelang Selayang Pandang, Dinas Pariwisata Kota Magelang
- Rapat Umum Anggota ORARI Lokal Magelang 1986
- dan dari berbagai sumber lainnya
- Kota Magelang Selayang Pandang, Dinas Pariwisata Kota Magelang
- Rapat Umum Anggota ORARI Lokal Magelang 1986
- dan dari berbagai sumber lainnya
Sumber :
https://www.facebook.com/bagus.priyana/posts/2454145271263829
No comments:
Post a Comment