Uniknya & beraninya si Supratman!
Bikin lagu dewe, mempertunjukkan di depan kongres pemuda 1928 dengan
taruhan nyawa, mempublikasikan sendiri ning koran Sin Po yang dia
sendiri merangkap jadi wartawan di koran itu.
Ada yang salah?
Tidak!.
Dia tau resiko yang akan ditanggungnya! Perjuangan harus diteruskan meski taruhannya nyawanya sekalipun.
Resikonya?
Kantor redaksi Sin Po pun diobrak-abrik oleh PID (polisi Belanda). Dirinya pun diburu oleh polisi Belanda.
No comments:
Post a Comment