Halal Bihalal Puri Tuk Songo
Cacaban, Kota Magelang
Minggu, 24 Juni 2018
.... berani menjalani kehidupan, adalah sebuah konsekuensi untuk ikut membangun sebuah peradaban yang lebih bertanggung jawab ...
25 June 2018
24 June 2018
The Wedding : Riezky Dwi Indah Nugraheni & Khairul Komenk Siswantoro
The Wedding :
Riezky Dwi Indah Nugraheni & Khairul Komenk Siswantoro
Minggu, 24 Juni 2018, Jam 09.00 WIB
Rumah Dr Reno, RT 4 RW 12, Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang
Riezky Dwi Indah Nugraheni & Khairul Komenk Siswantoro
Minggu, 24 Juni 2018, Jam 09.00 WIB
Rumah Dr Reno, RT 4 RW 12, Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang
Labels:
adipura kencana,
ayo ke magelang,
Bencana,
blandong,
boroboedoer,
capres cawapres
23 June 2018
KENDURI CINTA
Kenduri Dalam Rangka Memberikan Do'a Restu Akad Nikah RIEZKY DWI INDAH NUGRAHENI dengan Khairul Komenk Siswantoro pada hari Sabtu, 23 Juni 2018, jam 19.20 WIB bertempat di Rumah Ibu Naniek No 101 RT 3 RW 12, Puri Tuk Songo, Cacaban, Kota Magelang
Labels:
2014,
adipura,
Allah,
apdn,
ayo ke magelang,
belajar,
Bencana,
berani,
caesar style,
capres cawapres,
carnival
The Wedding : Chandra Gusta Wisnuwardana & Dini Dwi Permata Sari
The Wedding
Chandra Gusta Wisnuwardana & Dini Dwi Permata Sari
Maha Suci Alloh SWT
yang telah menciptakan makluk-Nya berpasang-pasangan
Ya Alloh dengan memohon rahmat dan ridha-Mu
Untuk melaksanakan syariat agama-Mu dan memenuhi sunnah Rasul-Mu
Dalam membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah
Gedung Sinta, Bandongan, Magelang
Sabtu, 23 Juni 2018
Gedung Sinta, Bandongan, Magelang
Sabtu 23 Juni 2018
Labels:
adipura kencana,
anorganik,
bugil,
cacaban,
dangdut
UUT SELLY
Jika berada di kawasan Magelang hingga Yogyakarta dan sekitarnya bila ada panggung dangdut nama Uut Selly tak asing dan sangat populer di sana. Penampilannya yang "panas" serta goyang "maut-nya" menjadi fenomenal di kalangan para penggemar dangdut di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Fenomenal aksi panggung yang panas sudah biasa kita saksikan bila berada di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.Kali ini lewat nama Uut Selly, wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya punya satu bintang dangdut yang digemari dari panggung ke panggung. Setiap panggung di wilayah ini rasanya tidak meriah jika tidak menampilkan Uut Selly.
"Uut dikenal dengan goyang Morena, setiap di panggung pasti diminta nyanyikan lagu Morena," kilah Aka manajer pribadi Uut.
Selain suara yang bagus, aksi panggung yang berani dan atraktif adalah salah satu daya tarik Uut Selly. Tak sedikit penggemar setianya selalu hadir setiap panggung yang menampilkan gadis berusia 21 tahun ini. Bahkan saat Nagaswara News berkunjung ke desa Sangkeh di kabupaten Bantul, Yogyakarta dimana Uut Selly tampil. Ribuan orang sudah memadati panggung hanya untuk menonton penampilan Uut Selly. Malam itu Uut pun tampil memukau dengan membawakan dua single yaitu Bintang Kehidupan yang dikenalkan Nike Ardila dan Morena milik Syahrini.
"Di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, Uut punya fans berat, mereka kita kasih nama Kopassus alias Komando Pasukan Uut Selly. Setiap Uut manggung pasti didatangi fans. Uut Selly sendiri sangat sayang dengan fansnya, ia selalu melayani setiap fans yang ingin foto bareng, bahkan Uut membuat kaos dan stiker khusus penggemarnya untuk dibagikan," jelas Aka manajer Uut Selly.
Penampilan Uut Selly yang fenomenal ini banyak beredar di youtube.Bahkan salah satu video Uut Selly dengan judul "Uut Selly Mencintaimu Dangdut Koplo Goyang Njengking" sudah mencapai viewers 3,561,925 di youtube.
" Uut ingin menjadi penyanyi profesional seperti senior-senior penyanyi dangdut seperti Zaskia Gotik, Siti Badriah dan lain-lain, juga menambah ramai blantika musik dangdut, selain itu lebih mengenalkan corak variasi musik dandut yang beraneka ragam. Harapan lain agar musik dangdut lebih dikenal lagi di kalangan masyarakat dari yang muda sampai yang tua.Semoga harapan Uut tercapai, Amin," pungkas wanita kelahiran Magelang 7 Juli 1994 ini bersemangat.
Sumber :
http://nagaswara.co.id/artis/biography/503/uut-selly
Labels:
adipura,
adipura widoyoko,
ayo ke magelang,
blandong,
bugil,
caesar style,
century,
cewek,
cinta,
dangdut
12 June 2018
DAFTAR JALAN TOL DI INDONESIA
DAFTAR JALAN TOL
1. Jagorawi, panjang 59 km, beroperasi Maret 1978
2. Semarang seksi A-C, panjang 24,75 km, beroperasi Juli 1983
3. Jakarta-Tangerang, panjang 33 km, beroperasi November 1984
4. Prof Dr. Ir. Sedyatmo, panjang 14,3 km, beroperasi April 1985
5. Surabaya-Gempol, panjang 49 km, beroperasi Juli 1986
6. Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, panjang 23,55 km, beroperasi April 1987
7. Jakarta-Cikampek, panjang 83 km, beroperasi September 1988
8. Belawan-Medan-Tj. Morawa, panjang 43 km, beroperasi 1989
9. Cawang-Tj. Priok-Ancol Timur-Pluit, panjang 27,05 km, beroperasi November 1989
10. Serpong-Pondok Aren, panjang 7,2 km, beroperasi Februari 1990
11. Padalarang-Cileunyi, panjang 66,4 km, beroperasi Maret 1991
12. Tangerang-Merak, panjang 73 km, beroperasi Juli 1992
13. Surabaya-Gresik, panjang 20,7 km, beroperasi Maret 1993
14. JORR seksi S, panjang 14,25 km, beroperasi September 1995
15. Palimanan-Plumbon-Kanci, panjang 26,3 km, beroperasi Januari 1998
16. Ujung Pandang seksi I dan II, panjang 6,05 km, beroperasi 1998
17. Pondok Aren-Ulujami, panjang 5,55 km, beroperasi Februari 1999
18. Cikampek-Purwakarta-Padalarang, panjang 58,5 km, beroperasi April 2005
19. JORR W2S-E1-E2-E3, panjang 31,12 km, beroperasi Agustus 2007
20. SS Waru-Bandara Juanda, panjanh 12,8 km, beroperasi April 2008
21. Makassar seksi IV, panjang 11,6 km, beroperasi September 2008
22. Jembatan-Surabaya-Madura, panjang 5,4 km, beroperasi Juni 2009
23. Kanci-Pejagan, panjang 35 km, beroperasi Januari 2010
24. JORR W1, panjang 9,85 km, beroperasi Februari 2010
25. Surabaya-Mojokerto seksi 1A, panjang 1,89 km, beroperasi Agustus 2011
26. Semarang-Solo seksi I, panjang 11 km, beroperasi November 2011
27. Bogor ring road seksi 1A, panjang 3,85 km, beroperasi November 2011
28. Cinere-Jagorawi, panjang 3,5 km, beroperasi Februari 2012
29. Bali Mandara, panjang 10 km, beroperasi September 2013
30. Semarang-Solo seksi II, panjang 11,95 km, beroperasi April 2014
31. Bogor ring road seksi IIA, panjang 1,95 km, beroperasi Mei 2014
32. JORR W2 Utara, panjang 7,87 km, beroperasi Juli 2014
33. Kertosono-Mojokerto seksi I, panjang 14,41 km, beroperasi Oktober 2014
2. Semarang seksi A-C, panjang 24,75 km, beroperasi Juli 1983
3. Jakarta-Tangerang, panjang 33 km, beroperasi November 1984
4. Prof Dr. Ir. Sedyatmo, panjang 14,3 km, beroperasi April 1985
5. Surabaya-Gempol, panjang 49 km, beroperasi Juli 1986
6. Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, panjang 23,55 km, beroperasi April 1987
7. Jakarta-Cikampek, panjang 83 km, beroperasi September 1988
8. Belawan-Medan-Tj. Morawa, panjang 43 km, beroperasi 1989
9. Cawang-Tj. Priok-Ancol Timur-Pluit, panjang 27,05 km, beroperasi November 1989
10. Serpong-Pondok Aren, panjang 7,2 km, beroperasi Februari 1990
11. Padalarang-Cileunyi, panjang 66,4 km, beroperasi Maret 1991
12. Tangerang-Merak, panjang 73 km, beroperasi Juli 1992
13. Surabaya-Gresik, panjang 20,7 km, beroperasi Maret 1993
14. JORR seksi S, panjang 14,25 km, beroperasi September 1995
15. Palimanan-Plumbon-Kanci, panjang 26,3 km, beroperasi Januari 1998
16. Ujung Pandang seksi I dan II, panjang 6,05 km, beroperasi 1998
17. Pondok Aren-Ulujami, panjang 5,55 km, beroperasi Februari 1999
18. Cikampek-Purwakarta-Padalarang, panjang 58,5 km, beroperasi April 2005
19. JORR W2S-E1-E2-E3, panjang 31,12 km, beroperasi Agustus 2007
20. SS Waru-Bandara Juanda, panjanh 12,8 km, beroperasi April 2008
21. Makassar seksi IV, panjang 11,6 km, beroperasi September 2008
22. Jembatan-Surabaya-Madura, panjang 5,4 km, beroperasi Juni 2009
23. Kanci-Pejagan, panjang 35 km, beroperasi Januari 2010
24. JORR W1, panjang 9,85 km, beroperasi Februari 2010
25. Surabaya-Mojokerto seksi 1A, panjang 1,89 km, beroperasi Agustus 2011
26. Semarang-Solo seksi I, panjang 11 km, beroperasi November 2011
27. Bogor ring road seksi 1A, panjang 3,85 km, beroperasi November 2011
28. Cinere-Jagorawi, panjang 3,5 km, beroperasi Februari 2012
29. Bali Mandara, panjang 10 km, beroperasi September 2013
30. Semarang-Solo seksi II, panjang 11,95 km, beroperasi April 2014
31. Bogor ring road seksi IIA, panjang 1,95 km, beroperasi Mei 2014
32. JORR W2 Utara, panjang 7,87 km, beroperasi Juli 2014
33. Kertosono-Mojokerto seksi I, panjang 14,41 km, beroperasi Oktober 2014
Sumber :
https://www.facebook.com/RinaKakakElfaraby/posts/1745817362179423
Deen Assalam
Lirik Deen Assalam (Agama Perdamaian) - Sulaiman Al Mughni
KALLA HÃDZIHIL-ARDH, MÃ TAKFII MASÃHAH,
LAU NA'IISY BILÃ SAMÃHAH,
(Seluruh Bumi ini akan terasa sempit, jikalau kita hidup tanpa Toleransi)
LAU NA'IISY BILÃ SAMÃHAH,
(Seluruh Bumi ini akan terasa sempit, jikalau kita hidup tanpa Toleransi)
WA-N TA'ÃYISYNÃ BI-HUBB, LAU TADHIIQIL-ARDHI NASKAN KALLAL-QOLB
(Namun jika kita hidup dengan perasaan Cinta, Meski bumi sempit hati kita akan bahagia)
(Namun jika kita hidup dengan perasaan Cinta, Meski bumi sempit hati kita akan bahagia)
aB-TAHIYYAH WA-B-SALÃM, ANSYURŨ AHLAL-KALÃM,
ZAYYINŨD-DUN,YÃ-HTIRÕM..
(Melalui Prilaku Mulia dan Damai, Sebarkanlah ucapan yang manis/baik, Hiasilah Dunia dengan sikap hormat)
ZAYYINŨD-DUN,YÃ-HTIRÕM..
(Melalui Prilaku Mulia dan Damai, Sebarkanlah ucapan yang manis/baik, Hiasilah Dunia dengan sikap hormat)
aB-MAHABBAH WA-B-TISÃM, ANSYURŨ BAINAL-ANÃM,
HÃDZÃ HUW DIINAS-SALÃM..
(Dengan Cinta dan Senyum, Sebarkan diantara Insan, INILAH ISLAM AGAMA PERDAMAIAN !)
HÃDZÃ HUW DIINAS-SALÃM..
(Dengan Cinta dan Senyum, Sebarkan diantara Insan, INILAH ISLAM AGAMA PERDAMAIAN !)
Sumber :
https://www.facebook.com/KumpulanLirikSyairSholawat/photos/a.116337489060308.1073741827.116297762397614/159207798106610/
https://www.facebook.com/KumpulanLirikSyairSholawat/photos/a.116337489060308.1073741827.116297762397614/159207798106610/
Labels:
adi,
adipura kencana,
adipura widoyoko,
anorganik,
ardul jadid,
banyuurip,
boroboedoer,
borobudur,
burung
NICK CARTER
NICK CARTER
Nick Carter pertama
kali terbit di Amerika pada tahun 1964. Dan masuk di Indonesia diperkirakan
tahun 1980-an. Isinya bercerita tentang petualangan seorang detektif alias agen
rahasia asal Amerika. Selain kisah petualangan, novel tersebut senantiasa
dibumbui kisah asmara dan adegan seks para tokohnya. Bahkan ketika masuk ke
Indonesia, cerita petualangan sang detektif malah menjadi cerita figuran yang
tidak terlalu penting. Hal utama yang ditonjolkan adalah penggambaran adegan
seksnya.
Bagi remaja era 80-an, Nick Carter menjadi primadona pembaca stensilan. Namun seiring perkembangan zaman, nama keduanya lambat laun tergantikan oleh VCD serta situs-situs di internet.
Bagi remaja era 80-an, Nick Carter menjadi primadona pembaca stensilan. Namun seiring perkembangan zaman, nama keduanya lambat laun tergantikan oleh VCD serta situs-situs di internet.
Penulis novel
stensilan Nick Carter tak diketahui rimbanya. Nama Nick Carter merupakan nama
pena yang sosok aslinya jarang diketahui publik. Namun di tahun 1980-an nama Nick
Carter menjadi penulis yang paling ditunggu karya terbarunya.
Sumber
:
https://int.search.tb.ask.com/search/AJimage.jhtml?&enc=2&n=784902f6&p2=%5EBSB%5Exdm011%5ETTAB02%5Eid&pg=AJimage&pn=1&ptb=A2088408-69DA-4813-9EA3-DBD3E4B5D1F6&qs=&searchfor=ZUjmQ4KIFbG98Ak4yOzRNC0c2Cj1ilUGEwqEkKEIWDoqZyp8fGPDjsDAHbopP36Goa0ObIFbycccGwnaQIx9z9eI5LsgcAliCgycD6f7MUXUutsdYK9GcwriXvkibmiBRl06tdwB3LJE5FDYKpaUal7UmYDdd6pq0UQFIYsgWXHUUD5a4sY-Jg6M78glixrnlt4u9h5hkup-Op4__pytSgu-gm0il6-37tj7k4Vk3a-EZ8rH60fHJmiRhAu9guMYUvcHXLq4-WC73LGh2tYXZ2sjUUS6LyAWtCxznXl6YTQs5wwP02hlFkv79UGvAgCn-by2BhJ3u3bOIprqeqzCQA&si=EAIaIQobChMIiNn41YX22gIVAe2OCh35XAOtEAEYASAAEgJ3dvD_BwE&ss=sub&st=sb&tpr=sbt&imgs=1p&filter=on&imgDetail=true
11 June 2018
KLITHIH
KLITHIH
Beberapa fenomena
kekerasan akhir akhir ini mengemuka, seperti pembacokan di beberapa ruas jalan yang menimpa orang yang sedang melaksanakan
aktifitas di jalan. Hal ini membuat kenyamanan warga masyarakat terusik. Penyerangan
terhadap warga menjadi sebuah realitas
belum terkikisnya fenomena klithih.
Istilah klithih bukan
menjadi hal baru bagi masyarakat Yogya. Klithih
atau nglithih dapat diartikan
sebagai aktivitas berkeliling kota menggunakan kendaraan yang dilakukan oknum
remaja, biasanya mereka diidentifikasikan sebagai pelajar sekolah menengah.
Aksi klithih ini lebih cenderung
bermakna konotatif. Karena aktivitas yang dilakukan mereka yang nglithih tidak lepas dari aksi
vandalisme dan memancing keresahan publik.
Fenomena klithih ini
tentunya tidak bisa dilepaskan dari ruang interaksi dan komunikasi sosial. Dan
fenomena ini bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk disorientasi sosial yang
terjadi di masyarakat. Secara sosiologis, masyarakat kita sedang sakit, dalam
pengertian telah terjadi begitu banyaknya perilaku menyimpang.
Seperti aksi vandalisme, kriminalitas di jalanan (klithih), bunuh diri, dan kekerasan
seksual baik pada perempuan maupun anak anak. Yogyakarta sebagai kota
pendidikan dan budaya ternyata justru kerap sekali menjadi sasaran atau target
dari perilaku menyimpang tersebut. Suatu paradoks di tengah-tengah masyarakat
yang sangat kental dengan tatanan nilai dan budaya.
Perilaku menyimpang yang ditunjukkan dengan aktivitas klithih sebenarnya tidak hadir dalam
ruang kosong. Artinya kemunculan klithih sebagai salah satu perilaku komunal
yang menyimpang juga dilatarbelakangi oleh keberadaan gerombolan remaja yang
menamakan dirinya sebagai geng. Kehadiran geng merupakan keniscayaan bagi para
remaja yang secara psikologis menginginkan adanya pengakuan akan keberadaan
mereka. Sehingga sangat relevan jika keinginan atas pengakuan tersebut mereka
wujudkan dalam bentuk aktivitas fisik, salah satunya dengan melakukan klithih.
Bagi mereka klithih merupakan salah satu bentuk pertemanan (friendship) yang menandakan nilai dan ikatan diri.
Berkembangnya perilaku klithih
sebagai suatu pilihan untuk menunjukkan eksistensi diri bagi remaja juga
dipengaruhi oleh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Tidak bisa kita
pungkiri efek dari globalisasi, di mana salah satunya ditandai dengan
keterbukaan media melalui media daring (IT) menjadi salah satu kontributor
maraknya aksi-aksi penyimpangan di ranah publik. Aksesibilitas informasi yang
begitu cepat dan tanpa batas, pada satu sisi membawa efek negatif bagi
preferensi sosial seseorang maupun entitas sosial masyarakat. Mereka yang tidak
mampu mencerna dan memilih informasi yang dibutuhkan akan cenderung taqlid dan
menjadi suatu kebutuhan untuk dilakukan, tidak terkecuali sebagai bentuk
pelampiasan atas sebuah eksistensi diri. Dan keberadaan klithih bukan tidak
mungkin diawali oleh informasi-informasi hanya memberikan kebanggaan sesaat.
Pemerintah daerah maupun aparat kepolisian harus segera
mengambil tindakan tegas atas perilaku menyimpang ini, jangan sampai
kasus-kasus vandalisme dan kriminalitas yang diakibatkan oleh perilaku klithih
menjadi momok bagi masyarakat. Karena jika hal ini tidak segera diatasi maka
bukan tidak mungkin akan memicu konflik sosial dalam skala yang lebih besar, di
mana kemudian muncul aksi kekerasan massa sebagai bentuk kekesalan publik atas
oknum klithih. Penanganan atas persoalan ini harus dilakukan melalui pendekatan
sosiologis maupun psikologis, agar formulasi kebijakan penanganan mampu
dilakukan dengan baik dan tepat sasaran. Mengingat para pelaku klithih secara umum adalah para remaja
yang masih duduk di bangku sekolah.
Semua elemen harus sadar dan menyadari adanya perubahan sosial
dalam tatanan sosial, tidak terkecuali tatanan sosial pada masyarakat
Yogyakarta. Fenomena sosial ini merupakan suatu keniscayaan yang harus
diperhatikan dan disikapi dengan bijak. Publik secara nyata menghadapi
vandalisme sosial dan kriminalitas yang diakibatkan oleh perilaku tidak
bertanggung jawab, oleh karena itulah diperlukan adanya perubahan mindset dan
perspektif untuk mencegahnya.
Melakukan pelabelan atas para pelaku klithih bukan solusi yang
tepat untuk mengeliminir aksi mereka, karena secara psikologis aksi mereka bisa
dipahami sebagai bentuk pencarian jati diri. Pendekatan sosiologis dengan
melibatkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder merupakan solusi yang
paling tepat. Sehingga akan lahir tatanan sosial yang lebih humanis.
( Sumber : Agung SS Widodo MA. Peneliti
Sosial-Politik, Pusat Studi Pancasila UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar
Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 14 Desember 2016)
‘Klithih’ dapat diterjemahkan sebagai sebuah tindakan nekad dari
kebanyakan dilakukan oleh anak-anak remaja/Anak Baru Gede(ABG), sosok-sosok
yang masih labil jiwanya, yang konon katanya masih mencari jati diri,
namun di implementasi dengan tindakan negatif bahkan tindakan melukai orang
lain dengan senjata tajam(sajam).
Tindakan yang
melukai orang lain dengan beragam motif bahkan tanpa motif ini, sungguh
meresahkan masyarakat. Karena tindakan melukai ini tergolong sadis bahkan
brutal, mereka tak bermoral memakai sajam, batangan besi dan lain sebagainya
guna melukai korban. Dan ini sungguh melukai semua warga masyarakat bukan hanya
korban, karena, hal yang kriminal ini meresahkan, membuat takut dan menjadi
momok bagi yang kebetulan keluar malam atau pulang kerja di malam hari.
Tapi hal ini agak
sedikit melega karena pihak-pihak kepolisan selaku penegak hukum dan pengayom
masyarakat langsung merespon dan bertindak cepat, dengan sering melakukan
patroli malam, dan bahkan dengan cepat pula berhasil menangkap beberapa
pelaku tindak kriminal yang lagi ngetren disebut aksi ‘Klithih’ ini.
Klithih/ klitih (klithihan/nglithih) merupakan sebuah (kosa) kata dari bahasa jawa/Yogyakarta, yang
mempunyai arti sebuah kegiatan dari seseorang yang keluar rumah di malam hari
yang tanpa tujuan. Atau yaa boleh hanya sejedar jalan-jalan, mencari/ membeli
makan, nongkrong di suatu tempat dan lain sebagainya. Klitih jika dialih
bahasakan ke kosa kata bahasa Indonesia bisa disamakan dengan kata keluyuran. Itulah arti dari kata klitih/klithih.
Memang benar sih konotasi dari kata tersebut menjurus ke hal
atau tindakan yang kurang baik, karena sebuah tindakan yang tidak ada kepastian
tujuan dari kegiatan ini.
Dan memang tepat
juga sih jika banyak orang menyebut aksi anak remaja tanggung yang melakukan
aksi melukai orang lain menyebutnya aksi klithih, ya walaupun aksi melukai orang
lain merupakan sebuah tindak kriminal, bukan merupakan tindak klithih/
keluyuran.
Beberapa orang mungkin akan bilang kalau di zaman
serba modern ini tidak ada lagi yang namanya tawuran remaja. Tidak ada
kejahatan yang dilakukan remaja dengan saling baku hantam di jalanan. Remaja
era milenial ini akan lebih konsen dengan gadget atau mempercantik atau
mempertampan wajahnya agar bisa selfie dan eksis di sosial media.
Ternyata, anggapan itu tidak sepenuhnya
benar. Di beberapa daerah seperti Yogyakarta. Aksi kenakalan yang dilakukan
oleh seorang remaja masih saja terjadi. Mereka melakukan aksi nglithih dengan
mengeroyok anak dari sekolah tertentu menggunakan senjata tajam hingga nyawa
korban bisa saja melayang.
Aksi ngelithih yang pernah menggemparkan
Yogyakarta bertahun-tahun yang lalu mendadak muncul kembali beberapa hari lalu.
Puluhan orang dengan penutup wajah mengeroyok siswa SMA Muhammadiyah I
Yogyakarta dan menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Sejarah Munculnya Nglithih di Yogyakarta
Nglithih atau lithih memiliki arti
berkeliaran di sepanjang jalan. Kata ini akhirnya diadopsi menjadi sebutan aksi
menyisiran di jalan guna menemukan anak-anak yang akan dieksekusi. Para tim
ngelithih akan menyusuri jalan untuk menemukan anak sekolahan entah SMP atau
SMA yang berasal dari sekolah tandingan untuk diajak ke markas.
TKP Nglithih yang Menimpa siwa MUH I [image source]Aksi ngelithih berbeda dengan aksi
tawuran yang dilakukan dengan terang-terangan. Aksi ini dilakukan di jalanan
secara diam-diam sehingga siapa saja bisa jadi korban. Para pelaku klithih
biasanya menangkap dan melakukan penganiayaan dengan tanpa ampun. Tidak jarang,
korban dari ngelithih ini meninggal karena luka pada tubuhnya.
Jam-Jam Berjalannya Nglithih di Yogyakarta
Ngelithih biasanya dilakukan dalam
beberapa gelombang yang berbeda. Tim nglithih dari sekolah tertentu kerap
melakukan penyisiran di jalanan saat jam pulang sekolah. Mereka yang pulang
sekolah dan sedang apes bisa terjaring gang nglithih yang mengerikan ini.
Selanjutnya, gelombang kedua dilakukan beberapa jam setelah pulang sekolah.
Aksi ini dilakukan untuk mencegat pelajar yang sembunyi di sekolah untuk
menghindari anggota klithih.
Gelombang ketiga biasanya
dilakukan pada sore atau malam hari. Mereka yang pulang les atau selesai
melakukan ekstrakurikuler di sekolah akan menjadi target selanjutnya. Tim
nglithih yang biasanya menggunakan sepeda motor dan anggotanya banyak bisa
langsung melakukan aksi pembacokan di tempat atau korban ditangkap untuk
dianiaya bersama-sama.
Siklus Berlanjut dan Tidak Pernah Putus. Seperti
halnya tawuran yang terjadi di Jakarta atau kota besar lain, pelaku adalah
korban yang dahulu pernah merasakan kekejaman. Mereka seperti balas dendam
dengan apa yang terjadi degan melakukan aksi yang sama. Para anggota nglithih
biasanya mereka yang pernah diperlakukan dengan tidak baik di jalanan hingga
mungkin nyaris merenggut nyawanya.
Tawuran Pelajar [image source]Dari pengalaman yang sangat mengerikan
ini, timbul inisiatif untuk balas dendam sehingga tim nglithih akan terus lahir
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Kalau praktik ini tidak segera
dihapuskan dari jalanan, bukan tidak mungkin kematian demi kematian akan terus
terjadi hingga pelajar di Yogyakarta tidak bisa sekolah dengan tenang.
Aksi nglithih yang sangat meresahkan ini sudah sangat
melanggar hukum. Bagaimana mungkin pelajar bisa melakukan aksi mengerikan yang
kadang dilakukan tanpa alasan. Asal bisa melakukan aksi anarki, mereka jadi
senang sehingga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyediakan tas berisi
senjata untuk aksi yang di luar batas kewajaran ini.
Pelaku yang melakukan
aksi nglithih ini sudah melanggar UU perlindungan anak. Meski rata-rata mereka
masih berusia 17 tahun, hukuman berat sudah seharusnya diterapkan. Sebelum
kejadian nahas yang menimpa siswa SMA Muhammadiyah I, hukuman yang ditetapkan
untuk aksi ini adalah 7 tahun. Namun, hukuman cukup lama ini sepertinya tidak
membuat pelaku jera dan tetap melakukan aksi-aksinya.
Dari apa yang telah kita bahas di atas,
terlihat dengan sangat jelas kalau nglithih sangat mengerikan. Fenomena ini bak
bom waktu yang bisa meledak kapan saja sehingga pencegahan sejak dini harus
diterapkan dari lingkungan keluarga dan sekolah. Semoga, aksi pembantaian
pelajar ini tidak terjadi lagi.
Sumber
:
Camelia 3
Di sini dibatu iniAkan kutuliskan lagiNamaku dan namamuMaafkan bila waktu ituDengan tuliskan nama kitaKuanggap engkau berlebihanSekarang setelah kau pergiKurasakan makna tulisanmuMeski samar tapi jelas tegasEngkau hendak tinggalkan kenanganDan kenanganDisini kau petikkan kembangKemudian engkau selipkanPada tali gitarkuMaafkan bila waktu ituKucabut dan kubuangKau pungut lagi dan kau bersihkanEngkau berlari sambil menangisKau dakap erat kembang ituSekarang baru aku mengertiTernyata kembangmu kembang terakhirYang terakhirOh Camelia, katakanlah ini satu mimpikuOh oh oh oh ohCamelia, maafkanlah segala sikap dan salahkuDisini dikamar iniYang ada hanya gambarmuKusimpan dekat dengan tidurkuDan mimpiku
Camelia 3 - Ebiet G Ade Sumber :
https://lirik.kapanlagi.com/artis/ebiet-g-ade/camelia-3/
Camelia 3 - Ebiet G Ade Sumber :
https://lirik.kapanlagi.com/artis/ebiet-g-ade/camelia-3/
08 June 2018
ENNY ARROW
Generasi 80an dan 90an pasti mengetahuinya.
membaca karyanya dan tumbuh "menggelinjang" bersamanya. meskipun
membacanya dengan sembunyi-sembunyi baik di rumah maupun di ruang ruang kelas
masa SMA,
Labels:
2014,
Allah,
apdn,
banyuurip,
bappeda kota magelang,
bie sing hoo,
blandong
Subscribe to:
Posts (Atom)