CATATAN PENTING DARI ACARA GEMES (GERAKAN MELEK SEJARAH) BERTAJUK "AKU DIPONEGORO" 28-31 MARET 2019 (3-HABIS)
DIMANAKAH RUANGAN PERUNDINGAN DAN PENANGKAPAN ITU?
Argumentasi dari mas Roni Sodewo dan Peter Carey menguatkan bahwa ruangan perundingan antara Jenderal De Kock dan Pangeran Diponegoro dan penangkapan Diponegoro, tidak di ruangan yang kini menjadi Museum Diponegoro itu. Tetapi ruangan di bagian dalam dari 'Residentiehuis' itu.
Argumentasi dari mas Roni Sodewo dan Peter Carey menguatkan bahwa ruangan perundingan antara Jenderal De Kock dan Pangeran Diponegoro dan penangkapan Diponegoro, tidak di ruangan yang kini menjadi Museum Diponegoro itu. Tetapi ruangan di bagian dalam dari 'Residentiehuis' itu.
Sebuah denah ruangan gedung eks Residen Kedu di Magelang di bawah ini barangkali tidak bisa menjawab 100% keakuratan dari ruangan untuk proses perundingan antara Jenderal De Kock dan Pangeran Diponegoro serta penangkapan sang pangeran itu. Karena denah ruangan ini dibuat pada tahun 1992/1993 saat proses renovasi bangunan cagar budaya tersebut. Saat itu (1992/1993) bangunan ini bernama 'Rumah Dinas Pembantu Gubernur Jawa Tengah wilayah Kedu'.
Di bagian dalam, terdapat 4 ruangan besar masing-masing 6,1 X 6,45 meter, belum termasuk dengan toilet dalam. Dua ruangan di sisi utara dan 2 ruangan di sisi selatan. Ke 4 ruangan ini menghadap taman dan kolam di tengahnya. Bandingkan dengan ukuran Museum Diponegoro yang 6,1 X 6,2 meter.
Bagian depan terdapat pendopo berlantai marmer dengan ruangan sayap di sisi kanan kiri yang dipergunakan sebagai museum (selatan) dan ruang tamu (utara).
Bagian dalam terdapat 4 ruangan, 2 ruangan di sisi utara dipergunakan sebagai ruang tidur dan 2 ruangan di sisi selatan sebagai ruang kerja dan ruang tidur.
Bagian dalam terdapat 4 ruangan, 2 ruangan di sisi utara dipergunakan sebagai ruang tidur dan 2 ruangan di sisi selatan sebagai ruang kerja dan ruang tidur.
Denah ruangan di tahun 1992/1993 ini tentunya tidak bisa dipergunakan sebagai patokan untuk melacak ruangan perundingan dan penangkapan itu. Jika dihitung saat kejadian pada tahun 1830 dan denah ini dibuat (1992), sudah 162 tahun yang lalu.
Mungkin saja sudah ada perubahan fungsi ruangan dan mungkin saja juga sudah ada perubahan fisik bangunan. Mengingat pada tahun 1900 pernah terjadi gempa bumi yang merusakkan bangunan ini.
Dugaan saya, museum di letakkan di depan seperti sekarang ini adalah untuk mempermudah akses pengunjung. Mengingat saat museum ini didirikan, bangunan ini dipergunakan untuk rumah Residen Kedu. Kamar untuk Residen Kedu ada di bagian dalam. Jadi dipisahkan antara area publik (museum) dan ruang privat (kamar residen).
Mungkin saja sudah ada perubahan fungsi ruangan dan mungkin saja juga sudah ada perubahan fisik bangunan. Mengingat pada tahun 1900 pernah terjadi gempa bumi yang merusakkan bangunan ini.
Dugaan saya, museum di letakkan di depan seperti sekarang ini adalah untuk mempermudah akses pengunjung. Mengingat saat museum ini didirikan, bangunan ini dipergunakan untuk rumah Residen Kedu. Kamar untuk Residen Kedu ada di bagian dalam. Jadi dipisahkan antara area publik (museum) dan ruang privat (kamar residen).
Karena itu perlu dan harus mencari sumber primer yang akurat mengenai denah ruangan di gedung bersejarah ini khususnya saat peristiwa itu terjadi yakni tahun 1830. Tujuannya adalah untuk menggali kebenaran sejarah dan meluruskan sejarah tentang ruangan saat proses perundingan antara Jenderal De Kock dan penangkapan Pangeran Diponegoro.
Bukan hanya itu, penggalian informasi sejarah tentang benda-benda koleksi yang ada di museum itu seperti meja, kursi, jubah, dll itu juga bagian untuk meluruskan sejarah.
Dan yang terpenting tujuan utamanya adalah untuk mewariskan jiwa nasionalisme dan patriotisme di masyarakat Indonesia, jangan sampai masyarakat Indonesia malah merasa asing terhadap pahlawannya sendiri.
Bukan hanya itu, penggalian informasi sejarah tentang benda-benda koleksi yang ada di museum itu seperti meja, kursi, jubah, dll itu juga bagian untuk meluruskan sejarah.
Dan yang terpenting tujuan utamanya adalah untuk mewariskan jiwa nasionalisme dan patriotisme di masyarakat Indonesia, jangan sampai masyarakat Indonesia malah merasa asing terhadap pahlawannya sendiri.
Salam hormat kagem kanjeng Pangeran Diponegoro. 🙏
Tabik!
Tabik!
(Habis)
No comments:
Post a Comment